Belajar dari pengalaman
Sungguh sempurna agama islam, Agama yang mengatur segalanya. dari
yang kecil hingga yang besar.
Sesungguhnya apapun yang kita perbuat entah itu kebaikan atau
keburukan walau hanya sebesar biji zarah pasti akan ada balasanya.
Andai saja tidak ada hukuman bagi setiap perlakukan, entah berapa
banyak kejahatan dimuka bumi ini, sedangkan ada hukuman saja masih banyak yang
berperilaku sedemikan buruknya. Lihat saja kasus korupsi, penganiayaan,
perampokan, pemerkosaan dan kejahatan lainya, pasti setiap hari selalu ada,
bahkan mungkin selalu meningkat.
Semua itu karena rendahnya iman kita, kecintaan yang begitu besar
terhadap dunia membuat kita jadi gelap mata. Ternyata islam sudah menjelaskan
begitu detailnya tentang hal ini.
“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya
kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan
bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta
dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.( QS. Al Hadiid : 20 )”
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan
kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). ( An
Naazi’aat 37-39 )”
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu [1599], sampai kamu masuk
ke dalam kubur Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu
itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahu
Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang
yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya
kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin .kemudian kamu pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu).(QS.At Takaatsur : 1-8 )”
“ Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai
perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang
terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula)
apa yang diatasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Qs. Al-Kahfi: 7-8)”
Berapa banyak waktu yang terbuang hanya untuk urusan Duniawi? Dan betapa
sesungguhnya kita inilah manusia yang paling hina dihapa-Nya, meski kedudukan
kita tinggi diantara makhluk-Nya dan betapa ruginya kita ini telah mengadaikan
kehidupan yang kekal demi kehidupan yang sementara.
**
Jangan Pernah Berfikir bahwa hanya kamulah Yang Allah UJI.
“ Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga)
kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum
kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan [Âli ‘Imrân/3 : 186]”
“Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu [Âli ‘Imrân/3:
186]”
“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian.
Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya.
Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa
yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya[9]”
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan [al-Anbiyâ’/21 : 35]”
“Kami diuji dengan kesusahan-kesusahan (ketika) bersama Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami dapat bersabar. Kemudian kami diuji
dengan kesenangan-kesenangan setelah beliau wafat dan kami pun tidak dapat
bersabar[11]”
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: ‘Kami Telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?
[al-‘Ankabût/29:2]”
Orang-Orang
Kafir Tidak Akan Berhenti Mengganggu Kaum Muslimin
Gangguan
dari orang-orang kafir, baik berupa ejekan maupun gangguan fisik, pasti akan
terus ada. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
Sebagian besar Ahli kitab karena kedengkian mereka menginginkan
agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman,
setelah nyata bagi mereka kebenaran. [al-Baqarah/2:109] [12]
Semua yang ada di Bumi pasti akan di Uji, hanya saja beda jenis
Ujianya.
Ketika merasa Rezekimu
Begitu sedikit dibandingkan yang lain, contoh si A memiliki penghasilan
/ Hari 50.000,- dan si B / Hari 200.000,- dan ketika itu kamu mengira
Allah tidak adil padahal kerjamu sama, pendidikanmu sama dan skillmu pun sama,
padahal kita tidak tau si B penghasilan 200.000,- /Hari memiliki anak yang
sakit keras dan membutuhkan biaya kira-kira 150/hari untuk proses pengobatan
anaknya. Nah masihkah kita berfikir Allah tidak adil? Masih mau berfikir kalau
hanya kamu yang susah, padahal anakmu sehat, keluargamu bahagia janganlah
menjadi orang yang kufur Ni’mat
Si ina dan Sari
Waktu kuliah si Ina memilki kesulitan finasial dikeuanganya, dia
harus bekerja keras demi melanjutkan studynya sedangkan S isari tidak, Sari
memiliki segudang prestasi yang mengharumkan nama Almameternya keuangnya lancar
dan semua teman-temanya sangat mencintainya. Beda jauh dari ina, sudahlah susah
mencari uang untuk melanjutkan studynya ditambah tidak memiliki prestasi,
teman-temanya menjahuinya dan keluarganya selalu dirindung masalah, nilainya
Pas-pasan dan ina merasa Allah tidak adil dengan semuanya.
Singkat kata, diakhir perkuliahan Ina tidak bermasalah pada
skripsinya dosen pembimbing dan penguji sangat baik dan serta mudah dalam mengerjakanya
tidak ada kesulitasn sedikitpun, keluarganya kembali harmonis lulus kuliah ina
langsung mendapatkan pekerjaan sesuai dibidang keahlianya, adik-adinya sekolah
pintar dan sampai mengharumkan nama kotanya, berkat kerja keras ina selama ini,
lalu apa kabar sari? Sari yang dulu terkenal banyak pencintanya, sari dengan
segudang prestasinya? Sari dengan keluarga bahagianya?
Allah yang kuasa atas segala sesuatu, sari Droup Out karena tidak
kunjung mengerjakan skripsinya, teman-temanya menjauihinya, keluarnya
bercerai-berai, Sari dikabarkan depresi hingga harus menerima penanganan dari
pihak mendis. Aduhai diri, percayalah segala sesuatu yang terjadi hari ini akan
kau syukuri dimasa nanti, percayalah segala sesutau yang menimpa diri pasti
yang terbaik untuk kita. Bersabarlah, butuh waktu yang lama agar kepong-pong
beubah enjadi kupu-kupi indah, butuh sebuah proses kaktus yahg berduri berbunga
Menawan nan cantik, butuh kesabaran seorang bayi merangkak agar bisa jalan
sempurna. Tidak ada yang sia-sia karena Allah Sudah mengaturnya secara sempurna
Pelajaran yang bisa kita ambil
Jangan sombong dengan apa yang kita miliki, dengan prestasi, harta,
kedudukan apapun itu, karena semua itu bermasa, hingga pada masa itu tiba, kita
tidak memilki apa-apa.
Komentar
Posting Komentar