Catatan Hari ini


Setiap kita pasti pernah merasa bahwa pendapat kita paling benar, yakin!. Untuk mempertahankan pendapatnya banyak cara yang akan dilakukan salah satunya mencari referensi yang mendukung.
Hal kaya gini pasti sering sekali kita jumpai, bahkan mungkin diri kita yang mengalami.
Contoh saja kejadian yang belum lama ini menimpa temen kosanku, dia berdebat masalah sebuatan bak mandi dengan sebutan bak & baskom. Dua orang ini saling adu argumen tentang sebutan bak mandi dengan sebutan  “bak & baskom”, tidak ada yang mau kalah saat adu debat sampai akhirnya salah satu dari mereka searching digoogle untuk menunjukan perbedaan bak dan baskom. Bahkan saat merasa terpojokan dan kalah oleh data yang ada, si dia masih saja ngeles dengan dalih “ini kalau dikampung saya sebutanya baskom.” Hadeuh.. setau aku sih baskom itu untuk tempat sayur , ukuranya kecil, dan bak itu ukuranya besar untuk menampung air. Saat itu mereka jadi tidak akrab lagi, karena perdebatan yang sepele itu, padahal  mereka satu kamar, bahkan ada perasaan tidak nyaman salah satu diantara keduanya karena saat pulang kekamar si temenya ini kalau omongan nggak mau kalah dan selalu ngajak debat yang tak berkesudahan.
Eeh besoknya gue yang kena dan kesel sama dia gara-gara omongan sepele, kita awalnya saling sapa karena dia mau nyari motor nah aku nawarin karena kebetulan temenku juga mau jual motor. Kurang lebih obrolan kami begini.
Gue : “Ehh ka, temenku mau jual motor tuh.. katanya kaka lagi nyari motor.”
Dia : “Oh iyaa? Motor apa ni? harganya berapa?”
Gue : “Beat ka, dia buka harga 8Jt bisa nego, kalau kaka mau entar aku kasih nomornya biar kaka tanya-tanya langsung sama yang bersangkutan.”
Dia : “Beat kan yamaha kan? gue nggak mau ni kalau yamaha, boros soalnya.”
Gue : “Dihh beat mah honda ka.. kalau mio baru yamaha kaya motor gue tuh.”
Dia : “Sejak kapan beat jadi yamaha ni? Lu ngarang aja kerjaanya.”
Gue :”Zzzzz.... gatau lagi gue, harus lanjutin obrolan atau tidak, karena udah kesel duluan sama ngeyelnya.”
Dia : “Beat mah yamaha nia... “ kekeuh
Gue : “Iyaa ka, beat mah yamaha..” kataku, lalu hendak berlalu meninggalkanya
Dia : “Lah emang iyaa, kenapa elu ngotot?”
Gue : “ Asli ini orang kocak amat yaa kata gue dalam hati, “Iyaa kaa beat mah yamaha, udah yaa ka aku mau mandi.”
Dia : “Iyaa tadi kata lu beat honda, ngaco emang lu ni..”
Gue : akhirnya kesel dan manggil temen gue yang kebetulan motornya beat, yang kebetulan  saat itu motornya ada didepan mata dia. “Ehh Cik, motor lu beat kan?” “Iyaa kenapa emang ka?” “Beat itu honda apa yamaha cik?” “Hondalah kaa, gitu aja ditanyain ka.. semua orang juga tau kali ka..” “ada yang belum tau cik, ini empok yang satu ini sambil nunjuk dia yang masih diam membisu.
Dia :” emang iyaa yaa? Masa sih.. ? coba deh gue searching dulu.” Katanya sambil berlalu
Emang susah omongan sama orang yang selalu merasa bener, lurus aja pemikiranya kata gue dalam hati
Lalu dia keluar sambil cengar-cengir
Gue : “makanya ka, lain kali jangan merasa diri bener mulu kata gue sebel wkwkwk.”
Asli ini kejadian kaya gini sering sekali dialami sama kami semua satu kosan saat omongan apapun sama dia, entah kenapa dia bisa punya pemikiran yang begitu, yaa sudahlah yaa itu seni kehidupan mungkin kita tanpa sadar juga sering kaya gitu.

~Pendapatku mungkin benar, pendapatmu juga mungkin benar tergantung dari sisi mana kita menilainya.~ (Kutipan dari buku, Jangan hanya diam. Oleh Harri Ash-shiddiqie)

**
Kita sering kali salah sangka pada setiap kejadian, kita berfikir bahwa apa yang kita lakukan itu kebaikan. Namun kenyataanya bagi sebagian yang lain tidak. Hingga akhirnya timbulah rasa tidak suka pada sesama karena mereka tidak sesuai dengan keinginan kita, kita mengharapkan banyak hal pada mereka agar sesuai dengan keinginan kita.

Ciputat, 26-September-2018
Bersambung- InsyaAllah lanjutanya saya lampirkan hadits-hadits yang berkaitan dengan debat.

Komentar

Postingan Populer