HANYA SEKEDAR TULISAN



“Kamu ikhlas ne?”
“Mau ikhlas atau tidak ini adalah pilihan, dan ini sudah menjadi bagian yang tidak mungkin di pisahkan.”
Hari ini hari pernikahan pandu dengan Ranti, hati ini bagai teriris sembilu. Namun tidak ada pilihan lain selain ikhlas, ini bukan salah pandu juga bukan salah ranti, ini salahku. Mengapa sekian lama hatiku terbelenggu.
Aku ingat betul kata-kataku yang pernah aku ucapkan kepada pandu 2 tahun lalu. “pan, jika suatu saat nanti kau menemukan wanita lain.”
Lalu pandu dengan tegasnya memotong perkataanku, “stth kamu bicara apa an ?kamu percaya sama aku? Aku bukan tipe pria seperti yang kau bayangkan.”
Masalahnya ini bukan masalah tipe pan, ini masalah perasaan, cinta bisa hadir karena terbiasa, sekarang kita jauh dan aku tau sekarang kamu adalah orang sukses dan banyak sekali wanita-wanita cantik yang mau denganmu.
“iyaa aku tau, tapi kamulah yang selama ini menemaniku saat aku susah, dan aku tau cara berbalas budi.”
Aku tidak perlu itu pan, itu sudah kewajiban semua orang saling membantu.
“aku janji an, aku akan pulang 2tahun lagi. Dan kita akan menikah.”
Aku dengan cemasku mengantarkanmu menuju bandara, disanalah kamu pergi dengan janjimu, dan selama itu pulalah aku setia menunggu kepulanganmu.
Namun hari ini kau dengan janjimu telah aku kubur dalam.  kau tidak perlu cemas pandu, aku baik-baik saja.
Ranti menatapku lekat-lekat lalu memeluku erat, “aku minta maaf an, aku yakin kamu akan mendapatkan yang lebih baik.” Semuanya akan berbicara seperti itu karena tidak pilihan lain.
Aku hanya mengangguk, meyeka setiap air mata yang tumpah.
Dan hari ini telah aku buktikan cemasku yang sekian lama aku pendam, dan benar pandu pulang dan menikah, namun bukan denganku tapi dengan ranti, perempuan yang sudah menemaninya selama 1 tahun di Kairo.

**
Jika suatu saat kamu menemukan wanita lain yang lebih baik dariku, pergilah bersamanya. Tidak usah kau fikirkan aku, aku tetap baik-baik saja.
Dan berjanjilah untuk jujur pada dirimu, aku tidak suka dengan kebohongan. Dan kini ternyata aku benar, ada perempuan yang lebih baik dariku, dan kau telah memilihnya.

FlashBack
5 tahun lalu
Sore itu kau duduk dibalkon rumahmu, aku yang sedang bersepeda kau pandangi tanpa henti, aku tidak suka tindakanmu itu, aku berbalik arah memandangmu kamu dengan seyumu aku dengan sinisku.

                                                               BERSAMBUNG….

Komentar

Postingan Populer