Hujan

Monday, 1 June 2015
12.44 Pm
Hujan saat ini telah mengguyur ibu kota jakarta, dengan air yang cukup derasnya dan kilatan petir membawa rasa takut meyelimuti, suara gema Takbir terdengar dari mulut-ke mulut, ada yang bahagia akan kedatangnya,  siapa lagi yg bisa menyapa hujan dengan bahagia kalau bukan  anak-anak kecil, dengan gembiranya ia hampiri gemercik air diluar sana, ada juga yang teriak teriak kepada anaknya agar tidak bermain air hujan karena takut masuk angin dan lain sebagainya.
sebagianya lagi ada yang mengumpat dengan sadisnya " hei hujan mengapa kau turun, aku jadi basah kuyup bukan !!" itu sebagian dari umpatnya kepada hujan.
ada juga yang resah karena takut datangnya banjir, ada juga yang bersyukur karena kedatanganya, siapa lagi kalau bukan orang mukmin? 
Hujan, ia bisa menjadikan pertanda baik buruk maupun teguran kepada khalifah di muka bumi, pertanda baiknya ia bisa meyirami tanah ladang yang kering gersang, meyuburkan padi para petani yang layu akan panasnya terik matahari, pertanda buruknya saya rasa tidak ada sesuatu yang Allah beri untuk manusia keculai yang baik, jika Allah beri yang buruk itu bukankah asal-muasalnya dari diri kita sendiri?
teguranya, apalagi dengan keadaan ibu kota sekarang ini, mungkin lebih kepada kita agar menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, menebang pohon dan lainya. sungguh banjir itu masih teguran Allah, Allah menegur kta agar kita tetap menjaga apa yang di amanahkan kepada kita, tidaklah sesutu yang terjadi melainkan buruknya sesuatu yang datangnya dari tangan kita sendiri.

Komentar

Postingan Populer