LARANGAN
LARANGAN
Sejak
kecil kita sering sekali mendengar orang dewasa mengatakan "Jangan"
kadang kita merasa tidak terima dan malah menambah rasa penasaran yang membuat kita memberontak dan ingin
melakukanya. Namun seiring berjalanya waktu kita mulai sadar, bahwa setiap
larangan yang dilontarkan tentu memiliki alasan. Mybe karena itu bentuk dari
wujudnya kasih sayang.
Saya
ingat betul ketika dulu emak melarang saya main hingga tengah malam, padahal
teman-teman saya diizinkan oleh orang tuanya main hingga larut malam, saya
merasa sangat muak dengan segala larangan dan peraturan dirumah, lalu saya
berfikir andai saya dewasa dan bisa bekerja di luar kota agar bebas main jam
berapa aja. Atau ketika kita disuruh orang tua melakukan pekerjaan rumah yang
membuat kita jengkel karena waktu main kita terganggu.
Namun
saat kita jauh dari orang tua, dan mereka mulai memberikan kepercayaan yang
utuh pada kita, dan saat tidak ada lagi larangan, karena mungkin mereka
berfikir kita sudah bisa melakukan yang terbaik untuk diri kita.
Namun Kita
malah merindukan hal itu, dan kita mulai
menyadari mengapa mereka melakukan hal itu.
Dan
seiring berjalanya waktu kita akan mengerti banyak hal, meski sebuah
'"Larangan"
Ketakutan
Apa aku
bisa ya Allah?
Sebuah
pertanyaan yang membuat hati semakin sesak, ketika merasa sebuah ujian kala itu
bertumpuk dan serasa berat untuk dipikul.
Bagaimana
mungkin ini terjadi lagi ya Allah?
Padahal sebelumnya
sudah pernah terjadi, dan proses penyembuhanya tidak kalah lama dan sangat menyakitkan
hati.
Apa yang
harus aku lakukan ya Allah?
Aku hanya
melakukan hal yang harusnya aku lakukan, menerima takdir ini dan belajar lebih
baik lagi.
Ya Allah
akhirnya aku mengerti bahwa apa yang terjadi selama ini adalah bukti kasih
sayang-Mu dari bentuk yang aku sukari, namun kini aku menjadi lebih mengerti dan
tumbuh menjadi sosok yang kuat lagi.
Jakarta
6-Februari-2018
~Kebayoran
Baru~
Komentar
Posting Komentar