Tidak ada yang tau

Jam 4.30
Tiba-tiba terbangun dari tidur, dan langsung melihat jam. Aku kira sudah adzan shubuh, namun ternyata belum aku melanjutkan tidurku, hingga temanku membangunkanku berkali-kali untuk sholat shubuh, aku mendengar namun tubuhku tidak merespon, aku merasakan tanganya menggoyangkan tubuhku yang tidur menyamping, namun mulutku tidak bisa berkata. Sampai aku berfikir “inilah akhir hidupku” sampai pada akhirnya aku membuka mata, “kak sudah jam 5.20”
Aku hanya menjawab “iyaa makasi pril” namun pandanganku kabur, kepalaku pusing perutku mual, badanku mengeluarkan keringat dingin.
aku lari kebelakang, mengambil air wudhu lalu sholat, namun kepalaku masih pusing, malah tambah pusing, lalu aku paksakan mandi, malah bertambah rasa menggigil.
“ya Allah..” jeritku, betapa ni’mat sehat sering kali aku tidak syukuri dengan beribadah kepadamu, namun ketika kau timpakan sakit begini saja tidak sanggup aku menahan, aku jadi ingat kejadian pada tahun 2006 silam, ketika aku sakit keras selama 3 bulan lamanya, ketika aku lemah terbaring ditempat tidurku, ketika aku begitu punya keinginan bisa seperti temanku yang lainya bisa tertawa renyah, namun aku hanya bisa menarik sendikit saja guratan senyum pada bibirku, ketika aku duduk lunglai dibawah terik matahari melihat aktifitas lalu lalang seorang berjalan, melihat betapa ni’matnya mereka menyantap makanan meski hanya nasi dengan lauk ikan asin, namun mulutku terasa pahit sekalipun diberi makananan enak, ketika aku harus dibentak emak berkali-kali karena malas minum obat, dan sampai sekarangpun aku masih tetap begitu, malas sekali minum obat.
Andai saja hari ini terkahir kita, siapa yang tau?
Tadi malam sehat, belum tentu sampai pagi, pagi ini sehat belum tentu sampai nanti malam. Begitu rahasianya kematian, tidak terbayang bila dia tiba-tiba menghampiriku dengan keadaan diriku yang masih banyak dosa, sedangkan saat ini aku sedang sibuk dalam pencapaian duniawi semata, betapa ruginya diriku, umurku kuhabisakan untuk bersenang-senang, sedangkan malaikat maut sedang mengintaiku. Kerada siap membawaku, orang-orang sedang siap memandikanku, kain kafan sedang ditenun buatku, aku selalu tertipu dengan sehat, dengan umur muda, dengan bahagia semu, dengan banyaknya sahabat, dengan gemerlapnya dunia, padahal tidak ada satupun dari mereka yang akan menyelamatku, dan mengikutiku pada hari nanti.
Ya Allah ya Illahi Rabbi..
Timpankalah aku suatu musibah bila itu terbaik untuk peningkatan Imanku kepada-Mu, jauhkanlah aku dari Bahagia bila itu membuatku Lalai kepada-Mu, Engkau maha Tau sedang aku tidak tau, Engkau maha pengasih lagi maha penyayang, sayagilah Hambamu ini, sebagaimana Engkau menyayangi orang-orang sebelumku, jauhkan aku dari Neraka-Mu, tuntunlah Aku untuk tetap Istiqomah di Jalan-Mu.
Aamiin..

Ciputat, 22 Februari 2017
~Sakit J


Komentar

Postingan Populer