To My Konco
“Apa kabar
thesismu far?”
“Blm san,
masih banyak urusan yang masih harus terselesaikan.”
“Urusan hati
bukan salah satunya?”
“Kau
taulah..”
“Prioritaskan
apa yang menjadi tujuan awal, kau memang wanita tangguh far. Aku tidak jika aku
yang berada di posisimu saat ini.”
“Semua
terjadi atas kehendak Ilahi Rabbi”
“Iyaa.. aku
setuju denganmu, namun kau tidak bisa terus-terusan seperti itu, mengkungkung
harapan-harapan kosong, yang sejatinya itu imajinasi yang kau ciptakan
sendiri.”
“Aku sedang
berusaha memperbaiki itu saat ini”
**
To sahabat
sholihahku
Hallo kak windy..
Aku nggak
berharap kaka baca atau kepoin blog aku, aku cuman pengen nulis ini aja, mana
tau ketika nanti aku dan kaka sudah berkeluarga ada tulisan ini yang akan aku
baca ulang untuk mengingatkan persahabatan kita dulu.
Namanya Windy
Hamdala Putri, orangnya supel, sholihah, cerdas, hobinya nonton Korea
Maaf yaa
kalau sok tau.
Um.. masih
ingat nggak kak? Dengan pertemuan awal kita diwarnet dulu?
Pasti lupa
yaa.. sama kak, aku juga lupa.
Tapi aku
masih inget sekali kaka sering ngasih motivasi ke nia, pas nia sudah mulai
lemah dalam melanjutkan perjuangan ini. Sesekali kaka hampiri nia di warnet,
nanyain “lagi nulis yaa ni?”
Aku hanya
mengangguk pelan.
Kalau enggak
kaka bawain donat, tapi yang kaka bawa bukan Cuma 1 atau dua tapi minimal 5,
aku suka geli kak kalau inget itu..
Kaka selalu
menghampiri nia, minta bantuin edit skripsi, kaka selalu nanyain udah makan
belum, kaka selalu nanyain udah nulis apa hari ini.
Makasi kak
windy sudah mau menemani perjuangan ini..
To kak elsa
Novita Sari
Yaa namanyaa
elsa, aku suka banget sama kesabaran akak elsa, dia selalu mengayomi membimbing
nia, orangnya sabar, ceria dan suka baca buku, kadang nia suka marah apa
ngambek nggak jelas sama aka, tapi aka selalu sabar dan tetap baik sama nia. Kak
makasi yaa kak elsa, sudah mau menjadi kaka nia yang sabar dan baik. Love you kak
:*
To Umi Wijaya
Lau
Panggil saja
Lau..
Hobinya nulis
sama analisis Buku, gadis keturunan Cina ini paling males galau karena cinta,
dia akan galau kalau masalah prestasinya yang menurun, hmm.. kalau dia sih
masih kaya aku labil emosinya tapi baik
kok, biasanya kalau curhat sama dia suka
dikasih motivasi-motivasi ala logika, kalau kata dia sih “nagapain ngurusin
orang yg hatinya berpenyakit. Masih banyak prioritas yang harus kita kedepankan
dibanding ngurusin orang begitu nggak ada manfaatnya.”
Dan dia nggak
suka nyuci dan stika kata dia. Kalau ngomong setrika stika hahaha
Kalau ditanya
kenapa nggak suka nyuci mi? Katanya buang-buang waktu daripada stika lebih baik
analisis buku atau nulis wkwkwkw. Dan harapan dia dimasa yang akan datang adalah
ada mesin yang bisa nyuci dan stika langsung, aamiin yaa mii wkwkw.
Dia sekarang
lagi nyelesain hafalanya di jogja, semoga lancar lau.
Hahaha.. Baru baca. Sukses yaa ni. Barakallahfikum sampe surga
BalasHapus