terbolak-baliknya hati manusia ada korelasinya dengan amal yang diupayakan. Keimanan bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Iman yang ada dalam hati seorang muslim tidak tetap dalam satu kondisi, selalu mengalami perubahan, kadang naik, kadang turun. Nabi saw bersabda, "Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah" (HR. Ibn Hibban)
Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, “Nabi saw sering berdoa dengan mengatakan, ‘Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu.’ Aisyah pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang merasa ketakutan?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja.’ (HR. Ahmad)
Rasulullah saw bersabda “Setiap amalan ada masa semangatnya, dan masa semangat ada masa jenuhnya. Barangsiapa kejenuhannya kembali kepada sunnahku berarti dia telah berbahagia, dan barangsiapa yang kejenuhannya tidak membawa dia kepada yang demikian maka dia telah binasa.” (HR. Ahmad)
Futur adalah penurunan semangat dan gairah dalam beribadah. Hal ini bisa dialami oleh siapa saja. Dalam kadar yang ringan, gejala futur ditandai dengan kemalasan dan kejenuhan dalam melakukan ibadah. Selanjutnya, timbul keengganan untuk berbuat kebaikan. Jika tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditanggulangi dengan segera, futur akan menjadi semakin parah. Biasanya akan dibarengi dengan penurunan kualitas iman. Dampak negatif yang tidak bisa dianggap sebagai hal yang biasa. Dalam kondisi ini, seseorang akan berhenti menjalankan ibadah dan berhenti berbuat kebaikan.
Penyebab futur sendiri ada beberapa hal di antaranya, kurangnya keikhlasan dalam beribadah, terpukau dunia dan cinta dunia, melakukan maksiat. mengkonsumsi sesuatu yang haram, berkawan dengan orang yang menjauhkan kita dari Allah, dan karena seseorang yang membebani diri melebihi kemampuannya dalam segala hal, hal ini dapat mengalami frustasi kejiwaan dan keimanan.
Untuk itu, Rasulullah saw bersabda : “Lakukanlah amal sesuai dengan kemampuanmu karena sesungguhnya Allah tidak merasa bosan sehingga kamu sendiri merasa bosan. Sesungguhnya amalan yang paling disukai oleh Allah ialah yang dilakukan secara rutin walau pun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ath-Thabari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra,ia berkata, "Apabila Rasulullah membaca ayat ini, "Demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya" (QS. Asy Syams {91}:7-8)
Beliau berhenti, kemudian berdoa: "Ya Allah,sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan,dari kepikunan (sangat uzur disebabkan oleh tua) dan sifat penakut, dari sifat kikir dan azab kubur.Ya Allah, limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku ini.Dan sucikanlah ia.Engkaulah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya. Engkaulah pemiliknya dan pelindungnya. Ya Allah,sungguh aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu',dari jiwa yang tidak kenyang (dari merasa puas) dan dari ilmu yg tidak bermanfaat,serta dari do'a yang tidak dikabulkan" Zaid berkata, "Rasulullah saw mengajarkan do'a tersebut kepada kami,dan kami pun mengajarkannya kepada kalian" (HR Muslim dan Ahmad)
Iman yang ada dalam hati seorang Muslim tidak tetap dalam satu kondisi, selalu mengalami perubahan. Terkadang naik, terkadang turun. Fluktuasi iman ini sudah disebutkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya, ''Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illAllah.'' (HR. Ibn Hibban)
BEBERAPA CARA MENAIKKAN KADAR IMAN:
1. Perbanyak membaca Al-Qur’an dan renungkan maknanya.: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS, Shaad [38] :29). Membaca Al Quran sekaligus artinya tiap selesai shalat wajib sangat besar manfaatnya. Di usahakan minimal 1 juz tiap hari. Dengan membaca Al Quran beserta artinya akan memperkaya ingatan akan hukum2 yang telah Allah tetapkan
2. Berdoa, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS Ali Imran [3] : 8).
3. Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw ” Wahai Dzat yang membolak-balikkan kalbu, tetapkanlah kalbuku atas agama-Mu. ” (HR Tirmidzi) dan perbanyaklah zikir
4. Ingat Kematian. Setiap manusia pasti akan mati, takut kepada akhir/kesudahan/kematian yang buruk, su’ul khatimah. Serta ingat bahwa kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang dilakukan.
5. Mengunjungi atau berkumpul dengan orang-orang shaleh, berkumpul dengan orang soleh, meminta nasihat kepada mereka dapat membantu kita dalam merekonstruksi iman.
6. Banyak membaca buku-buku yang bermanfat. Seperti shirah Nabi, sahabat, baca buku tentang dahsyatnya siksa neraka, siksa kubur dan indahnya surga.
7. Mengikuti pengajian umum yang biasanya ada rutin tiap pekan, dari mulai pembahasan fiqih, tafsir, hadis

Komentar

Postingan Populer