LUKA
“Ris, kamu yakin ingin menuda pernikahan?” Tanya Nur yang
sedang duduk dibalkon apartementku.
“iyaa”
“Kenapa?”
“S2 nur..”
“Tapi ris, umur kamu udah 25 loh.. apa nggak sebaiknya
menikah dulu?, s2 kan?.. “
“Tidak, tidak akan. Ini sudah aku fikirkan baik-baik
nur.” memilih suami tidak musti berburu-buru kan? Aku tidak ingin nasibku
seperti kebanyakan orang, aku bisa meyakinkan diriku, namun tidak bisa
meyakinkan orang lain untuku, itu saja.
“Kamu beruntung nur, suamimu setia. “
“Apa kamu tidak percaya kalau azzam setia ris? “Aku tidak tau nur. terkadang Aku yakin bahwa tidak menikah itu adalah
pilihan terbaik,
“Husshhh kamu ngomong apa sih?”
Azzam sekarang sudah sukses nur, banyak gadis-gadis
diluar sana yang mau sama azzam. Yang lebih muda dan cantik
Fikiranmu terlalu pendek ris, kamu tidak lihat? sampai sekarangpun azzam tidak melirik wanita
lain selain kamu?
Aku menghampiri nur yang sedang duduk diatas tempat
tidurku, aku pandang wajahnya lekat-lekat untuk meyakinkan dia.
“nur, kamu tidak tau dia.” Aku yang lebih tau dia nur,
aku yang sudah bersama dia selama 6 tahun lamanya. dia selingkuh Nur !”
“Hah? Dia
selingkuh!”
lalu perempuan didepankupun diam tanpa reaksi, aku
melihat ada kekecewaan dalam mata indahnya
Aku paham nur, dia pasti sudah mulai jenuh dengan
hubungan ini. Dan aku tidak pernah memepermasalahkan itu, aku malah bersyukur
kalau-kalau 2bulan yang lalu aku terima lamaran dia, aku tidak tau apa jadinya
aku sekarang.
Nur memeluku erat, mengusap setiap butiran-butiran bening
yang tumpah di pelupuk mata.
“lalu apa rencanamu?”
Aku ingin memperbaiki diri, bukankah Allah berjanji
wanita yang baik-baik untuk lelaki yang baik-baik, dan perempuan yang keji juga
untuk lelaki yang keji.
Fahiya’V
Ris aku gugat cerai mas reyhan.
Loh kenapa fa? Ada Masalah apa? Tanyaku Hati-hati
Reyhan ingin poligami ris, aku nggak sanggup, lebih baik
aku menjanda dariada makan hati terus menerus, aku nggak nyangka mas reyhan
tega melakukan ini, aku berfikir mas reyhan akan setia setelah hadirnya habibi
dalam kehidupan kami. Tapi ternyata tidak, dia masih saja melirik perempuan
lain. Ini semua gara-gara Perempuan jalang itu ! bisa-bisanya merebut suami
orang, kayak nggak ada lelaki lain aja.
Aku diam mendengarkan keluhan fahiya, tanpa disadari
butiran-butiran bening tumpah dipipinya. Aku melihat ia tidak sesegar dulu,
badanya sudah tidak langsing lagi, wajahnya sudah tidak terawat lagi, aku paham
betul. kondisinya berubah ketika dia melahirkan dan mengasuh habibi.
“Yang sabar fa, semuanya sudah garisan takdir sang maha
kuasa, jangan memutuskan segala perkara ketika sedang dikuasi amarah, karena
itu adalah tak-tik iblis fa, selalu ingin mencerai-beraikan sesama. Sholat
lalau berdo’a minta petunjuk sama Allah, Insha Allah ada jalan keluarnya. Mana
tau mas reyhan berubah fikiran, Allah yang kuasa akan hati manusia fa..”
Tidak ris, aku sudah terlanjur sakit hati sama dia,
dengan permintaan dia ingin menikah lagi saja membuat aku sakit, perkataan yang
ia lontarkan tidak bisa ditarik ulang ris..
Aku faham fa, tapi kamu harus ingat. Ada habibi, habibi
butuh ayah dan ibu yang utuh, kamu tau itu?
Banyak yang harus kamu pertimbangkan, masa depan habibi,
kedua orang tuamu, masa depanmu dan masih banyak lagi, jangan membuat orang tuamu
kecewa fa.
“Bahkan ketika aku sakit begini apakah aku harus memikirkan orang lain ris? Aku yakin
kedua orang tuaku faham denagn keputusanku.
Fa.. aku paham perasaanmu, tapi tolong dengarkan aku kali
ini saja, aku yakin ini adalah jalan terbaik..
Kamu harus tenang, sabar, lalu kamu bicarakan baik-baik
dengan mas reyhan, bahwa kamu tidak setuju kalau dia menikah lagi.
Aku meyesal ris, kenapa aku dulu nggak nurut omongan
kamu.
Flash Back.
Fa, sebaiknya kamu jaga jarak sama deh reyhan, aku takut kalau ..
Reyhan itu bukan lelaki baik-baik Fa, dia itu punya
banyak pacar, percaya deh sama aku.
“aku yang lebih tau reyhan ris, karena aku pacarnya.
Tapi, by the way makasi yaa ris saranya …
aku cabut dulu yaa.”
UN sebentar lagi, kami sekelas sibuk belajar dan menyusun
rencana, ada yang ingin kuliah disemarang, Depok, Yogya, Kediri, dan masih
banyak lagi, tapi tidak dengan fahiya, ia memilih untuk Menikah dengan Reyhan..
Untuk apa kuliah ris? Aku cantik, reyhan juga kaya, lebih
baik aku nikah sama reyhan, daripada capek-capek kuliah. Kata fahiya waktu itu
Tapi fa.. Cantik itu berdurasi, kalau reyhan memilih kamu
karena cantik saja, besar kemungkinan nanti dia juga ketertarikan dia
terhadapanmu juga memudar ketika cantikmu habis termakan usia.
Mau cantik, kaya, miskin, jelek berpangkat atau tidak
pendidikan dan menuntut ilmu itu penting fa.. kita tidak tau apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang, mana tau reyhan jatuh miskin, atau kamu
kecelakaan yang membuat wajah cantikmu menjadi rusak atau apalah.. harta bisa
habis fa tanpa ilmu, tapi ilmu akan bertambah dengan harta.
Wanita itu tidak boleh ketergantungan banyak sama
laki-laki, kamu harus menyiapkan segalanya sekarang, sebelum datang penyesalan
nanti.
Aku bicara seperti ini karena ibuku sudah jauh lebih dulu
mengalami, dan aku jadikan pelajaran disaat ini, setiap kejadian pasti ada
hikmahnya faa..
“Iyaa Ris, Tapi aku yakin Mas Reyhan bukan lelaki seperti
yang kamu fikirkan. Aku paham, sekali lagi makasi banyak untuk masukan dan
perhatianmu selama ini”.
**
“Ris,
kamu baik-baik saja? Matamu terlihat bengkak loh, sudahlah ris. aku yakin kamu
akan mendapatkan lelaki yang lebih baik dari azzam.”
“Menahan diri itu sakitnya luar biasa nur, ini yang aku
rasakan saat ini. Aku tidak lagi memikirkan azzam, bahkan aku tidak lagi peduli
denganya.”
“Lalu, apa yang membuatmu terpuruk?
Entahlah, ada sesuatu yang sesak dihatiku, bahkan ada
perasaan aneh yang tiba-tiba muncul.
Nur. Aku sudah berjalan sejauh ini, hafalanku sudah
selesai, ilmuku, prestasiku, semuanya sudah diatas apa yang aku cita-citakan
dulu, tapi Allah masih mengujiku sedemikian berat, aku tidak tau dosa apa yang
sudah aku lakukan, Hingga Allah begitu tega kepadaku.
“Astagfirllah Ris, Istigfar.. ada apa denganmu? Allah
maha baik, pasti ada hikmah dibalik kejadian,
kamu ingat ris? Kamu pernah bilang, kamu ingin punya suami yang sholeh, setia,
serta berilmu, sabar dan bisa menjadi imam yang baik, ingat kan? Aku yakin
Allah telah mempersiapkannya itu untukmu, percayalah dengan janjinya.. lelaki
yang baik-baik untuk perempuan yang baik-baik, lekaki yang keji juga untuk perempuan
yang keji, Allah tau apa yang kamu butuhkan, bersabarlah, jangan putus asa
dengan RahmatNya.
Aku dengar azzam diputus sama Maria loh, aduh ris aku
jadi bertambah bersyukur kalau azzam mendapatkan perlakukan itu dari maria. Itu
lebih baik untuknya.
“nur, seburuk apapun perlakuan orang terhadap kita, kita
tidak sepatutnya bersikap seperti itu, Harusnya kita bersykur bukan kita yang
tertimpa musibah seperti Azzam, dan kita berdo’a agar kejadian seperti azzam
tidak menimpa kita, ambil ibrah terbaiknya.
“Asstagfirllah, maafkan aku ris, maafkan aku ya Allah..”
Azzam’V
“Assalamulaikum Ris, Apa kabar?” Pesan singkat dari azzam
“Ris..”
“kapan
balik ke Jakarta? Ada yang pengen aku omongin”
“Wa’allaikumsallam
zam, Alhamdulillah baik... belum tau, mungkin 1 atau 2 bulan lagi”
“sibuk?
Bisa aku telfon?”
“iyaa
sibuk..” tungkasku
**
Kamu memang pantas untuk mendapatkan semuanya dari maria,
karea itu bertanggung jawablah atas segala tindakan dan perbuatanmu selama ini,
aku sudah memaafkanmu jauh sebelum kau meminta maaf dan menyadari kesalahan
itu.
Namun setiap kesalahan haruslah ada hukuman sesuai apa
yang dikerjakan, kalau tidak aku yakin suatu saat kita akan dengan mudah
mengulanginya lagi.
“ Tidak ris, aku janji tidak akan menggulanginya lagi.
Aku khilaf. Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaikinya.”
Aku tidak pernah melarang kamu memperbaiki kesalahan,
namun aku tetap pada komitemen awalku. “aku tidak akan bisa mengawali hubungan
yang sudah terlanjur punah, itu saja.
Azaam diam, melihat reaksiku yang dingin, lalu aku segera
melesat jauh sebelum ada tindakan yang membuatku semakin membencinya.
MoMs’V
“mah.. mama masih inget, lelaki yang tempo hari bersama
dengan nur?”
“iyaa inget.. kenapa emang?”
“ menurut mama gimana?”
“gimana apanya?”
“baik nggak orangnya?”
“siapa yang tau sih ris orang itu baik apa nggak? Kan
kita hanya melihatnya sepintas, kenal juga nggak.”
“iyaa juga sih yaa.. Feeling mama gimana, aku minta
saran.”
“suruh dia dateng kerumah menghadap mama dan ayahmu,
nanti mama berikan jawabanya.”
“tapi kan mah…”
“nggak tapi-tapian, mama nggak pengen kejadian sepeti
azzam terulang lagi.”
Tanpa fikir panjang segera aku hubungi nur dan hazfi dan
meminta mereka berdua datang kerumah.
“maaf, Ris.. aku belum siap menghadap orangtuamu
sekarang. Tapi insha Allah segera akan aku temui orangtuamu.” Kata Hazfi
“katanya serius, tapi kok disuruh dateng kerumah aja
banyak alesan.” Gerutuku
“aku kenal hazfi ris, aku yakin dia benar-benar sibuk
makanya nggak bisa memenuhi permintaan orang tuamu. Aku yakin dia laki-laki
baik-baik, timpal nur meyakinkan.
Hazfi’V
“Umi.. hazfi ingin menikah.. “ ucapku pada umi yang
sedang duduk santai diteras rumah,
umi diam tanpa reaksi, sepertinya aku kurang tepat
membicarakan hal ini sekarang.
“Alhamdulillah.. Udah ada calonya fi? Siapa? Anak siapa?
Umi kenal?. Lalu kapan? Nanti umi bicarakan dengan abahmu.” Sahut umi membuatku
bersemangat
“gimana baiknya umi aja. Lebih cepat lebih baik mi..”
Segera aku mengabari riska untuk mempersipakan kedatangan
kami sekeluarga, riska tanpak antusias dan bersemangat,
**
lalu seminggu setelah pertemuan keluarga, kita
melangsungkan proses ta’Aruf. Begitu cepat hingga kini kita telas resmi menjadi
sepasang suami istri,
~END~
Komentar
Posting Komentar