Note For My sELF



Kemarin aku disapa oleh teman kosku yang tinggal di Blok-A, aku sendiri di tinggal Blog-G, sebenarnya aku sudah 3x pidah dan selalu nyaman di perpindahan ke-3 entah bagaimana ini terjadi,  kebetulan semata  atau memang sudah Rencana-Nya.
sebelum aku memutuskan untuk kos, aku ragu memilih keputusan ini, apalagi  ibu dan emak pun tidak menyetujuinya, tapi aku cukup memiliki alasan yang kuat untuk meyakinkan diriku, dan mereka. “Aku akan baik-baik saja”. Itulah keyakinanku dan caraku meyakinkan mereka.
Dulu aku hanya kos sendiri. Sering aku mengajak teman-temanku untuk menemaniku nonton, atau masak bersama, dikosku.
Ketika aku mengajak mereka untuk kos denganku. mereka tidak mau, dengan alasan jauh dari kampus, dan membuat pengeluarnya bertamabah. Iyaa, kosku dulu memang jauh dari kampus, mungkin bisa menghabiskan 10ribu untuk pp dari kos menuju kampus, akhirnya aku merasa jenuh dengan kesendirian, aku putuskan untuk  pindah kos yang dekat dengan kampus. Aku sekamar dengan orang padang, yang kini sedang melanjutkan Study  masternya di IIQ, kami berdua merasa cocok, karena sepemaham dan sepemikiran, kami bagai kaka dan adik, saling bertukar informasi, dan saling mengingatkan, tapi kaka kosku ini jarang sekali dikamar, dia kadang harus pp karena mengurus uwaknya yang sedang sakit, akhirnya aku putuskan untuk pindah blog lagi, aku tinggal di blog C , disini ada 6 orang yang menempati, kebayang nggak sih ribetnya harus memahami 6 orang dalam satu ruangan, aku mulai merasa tidak nyaman, aku tidak suka dengan berantakan, aku tidak suka dengan canda yang berlebihan, aku tidak suka tidurku terganggu, aku tidak suka kamar kotor aku tidak suka buku berserakan dilantai, aku tidak suka kasurku diacak-acak, ternyata manusia memang begitu tidak pernah merasa puas dan sulit sekali bersyukur. Ketika sepi mengingankan ramai, ketika ramai menginginkan sepi.
Nasihat untu diriku
Berbuat baiklah, kepada semua. Tidak usah kau fikirkan balasan mereka
Pahamilah semuanya
Mengertilah itu masa mereka, kaupun pernah merasakanya
Mau dimanapun tinggal ujian pasti ada, ini dunia, tempat ujian belaka.
Tidak usah mengeluh, mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah bertindaklah. fikiran semuanya, bukan dirimu semata, merekapun punya hak yang sama.
Lalu aku mengerti, betapa sulitnya memahami, lalu aku mengerti betapa susahnya menjadi diri sendiri, kita bukan ikan mati yang hanya mengikuti arus sungai saja, kita makluk yang benyawa pastilah mengarah kesana, berbolak balik, maka sepatutnya kita waspada 1 kawan yang mendekatkan pada Rabb-Mu lebih baik daripada seribu sahabat yang menjauhkan mu pada Rabb-Mu.




Komentar

Postingan Populer