MENCOBA MENGERTI





Memahami orang lain itu bukan hal yang mudah dilakukan, bertarung melawan sisi negative dalam diri itu yang aku sebut perjuanagan, bagaimana mungkin ketika kita benar-benar tau bahwa itu memang layak untuk kita benci, namun nyatanya kita benar-benar harus mencari sisi lain untuk tidak membenci, bagaimana mungkin jika itu hal yang memang sewajarnya salah namun kita berusaha mencari sisi lain untuk membenarkanya.

Kekuasaan
UN berlangsung tenang, aku menepati posisi bangku diurutan barisan kedua dari depan, pengawas kali ini tidak begitu menarik menurutku, dia berhijab panjang, wajahnya begitu tenang, tegas tidak juga menurutku, namun dia senantiasa menjaga UN agar tetap berjalan dengan baik, kami memiliki waku dari jam 7.30-9.30 belum waktu habis semua anak-anak sudah selesai mendahuluiku, tinggal aku dan 2 orang lagi yang belum selesai, padahal waktu masih tersisa 1 jam lebih, pengawas mulai terlihat panik, karena suah dihampiri oleh pengawas yang lian yang mengajaknya makan bersama diluar, dia menyuruh kami agar cepat-cepat menyelesaikan, atau diisi sekenanya. Spotan aku langsung marah. “kan sudah ada jadwalnya sampai jam segitu bu, harusnya ibu tau dong prosdur yang sudah ditertibkan.”
“yaa, saya sudah lapar dari pagi belum makan,lagian kalian lama banget sih. Yang lain udah selesai kalian belum?  yaudah saya tunggu kalian sampe magrib. Kata beliau menimpali.
“yang lain selesai karena ngisinya ngasal ! apa nggak sekalian sampe subuh bu?” sahutku kesal sambil mengumpulkan Kertas Ujian.
Sambil mengerutu aku keluar kelas menghampiri abg kekantin  sekolah, aku ceritakan padanya apa yang baruasan terjadi dikelas. Dia hanya mengangguk mengiyakan apa kataku.
“Hijabnya panjang, klakuan kayak gitu!” begitulah kiranya ucapakanku waktu itu, padahal jika aku tau Hijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda, hijab murni perintah Allah sedang Akhlak budi pekerti yang dimilki masing-masing pribadi, jika orang yang berhijab melakukan dosa atau pelanggaran agama, itu bukan salah hijabnya, namun akhlak orang tersebut.
Kenapa kita sering mendengar “hijab, tidak penting yang penting akhlaknya baik” karena ketidaktauan merekalah, mereka berbicara seperti itu, maka kita yang sudah tau sepantasnya memaklumi, kita menasehati dan mendo’kan agar dia bisa lebih baik lagi.
Menasegati orang awam bukan hal yang mudah, bahkan kata ulama besar seperti imam syafie saja  dia mampu berhujah dengan 10 orang yang berilmu tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, kerana orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu”
Iyaa, sebaiknya kita hanya sebatas menyampaikan, lalu mendo’kan hindari debat berdebat debgan orang awam, itu sama sekali tidak menguntungkan, yang ada kita nanti akan dibenci olehnya niat kita baik, menyampaikan apa yang kita ketahui, namun belum tentu dia mengerti, karena dia memang tidak megerti, dalam kebaikan kita tidak boleh menyampaikanya dengan emosi, nanti orang awam akan mengagap kebaikan itu adalah keburukan. Bersabaralah dalam menyampaiakn kebaikan.
Dan dalam kebenarapun, akan tetap terlihat salah kepada pembenci, apalai pembenci yang berkuasa,
Mengertilah, mungkin mereka belum paham. Dan besyukurlah karena kita lebih paham, berdo’alah agar kita tetap menjadi orang yang rendah hati,
Kita sedang belajar dari pengalaman hidup kita sendiri, dan kehidupan orang lain, agar kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Komentar

Postingan Populer